FLIP - FLOP

BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH SISTEM DIGITAL 2023


Disusun Oleh:
Aine Metasawa Zendrato NIM. 2110951042
Rhakasafiq Qasthalani Renindra

Dosen Pengampu:
Dr. Darwison, S. T., M. T.

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023

Referensi
Anik K. Maini, 2007, "Digital Electronics: Principles, Devices and Applications", John Wiley&Sons, Ltd
Wijaya W. N., 2006, "Teknik Digital", Erlangga, Jakarta
Roger, L. T., 2005, "Elektronika Digital", Erlangga, Jakarta
Darwison, 2020, Teori, rancangan dan aplikasi sistem digital disertai simulasi dengan Proteus, Andalas University Press

APLIKASI FLIP-FLOP: SISTEM OTOMATISASI PADA PENGHITUNG BUAH
10 April 2023


DAFTAR ISI
Daftar Isi
A. Tujuan
B. Dasar Teori
C. Komponen/Alat dan Bahan
D. Prinsip Kerja Rangkaian
E. Gambar Rangkaian
F. Unduh Data Blog


A. Tujuan
[Daftar Isi]
Tujuan diadakannya pemaparan bahan presentasi melalui blog yakni sebagai berikut:
- Menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Digital yang diberikan oleh Bapak Dr. Darwison, S. T., M. T. selaku dosen pengampu
- Mendesain dan mensimulasikan rangkaian dengan perangkat lunak Proteus
- Mempelajari dan memahami definisi dan spesifikasi flip-flop
- Menjelaskan dan mengevaluasi rangkaian flip-flop

B. Dasar Teori [Daftar Isi]
Flip-flop adalah salah satu elemen dasar dalam rangkaian digital. Ia berperan sebagai elemen penyimpanan data yang mampu menyimpan satu bit informasi (nilai 0 atau 1) pada setiap saat. Flip-flop merupakan bentuk sederhana dari memori dan merupakan dasar dari banyak rangkaian digital yang lebih kompleks seperti register, counter, dan memori.
Flip-flop dapat dianggap sebagai dua gerbang logika NAND atau NOR yang saling berhubungan. Ada beberapa jenis flip-flop, tetapi dasar kerjanya adalah dengan menggunakan sinyal clock sebagai pemicu untuk melakukan operasi pembacaan (read) atau penulisan (write). Setiap jenis flip-flop memiliki aturan tertentu untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan bagaimana mereka menyimpan dan melepaskan data.
Flip-flop secara umum dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan sinyal pemicu (clock) yang digunakan:
a. Flip-Flop Sinkron (Synchronous Flip-Flop). Flip-flop sinkron menggunakan sinyal clock eksternal untuk mengkoordinasikan operasi pembacaan dan penulisan. Data hanya diizinkan untuk berubah pada tepat satu titik waktu tertentu dalam siklus clock. Ini memastikan bahwa perubahan data terjadi secara serempak di seluruh rangkaian, mencegah ketidakcocokan waktu yang dapat menyebabkan masalah dalam sistem digital. Contoh dari jenis flip-flop sinkron adalah D flip-flop, JK flip-flop, dan T flip-flop.
b. Flip-Flop Asinkron (Asynchronous Flip-Flop). Flip-flop asinkron tidak menggunakan sinyal clock eksternal untuk mengkoordinasikan operasi. Perubahan data dapat terjadi kapan saja pada input, dan perubahan tersebut akan segera tercermin pada output. Kekurangan utama dari flip-flop asinkron adalah sensitivitas terhadap noise dan fluktuasi sinyal yang dapat menyebabkan kondisi tidak stabil dan tidak diinginkan. Namun, beberapa jenis flip-flop asinkron masih digunakan dalam beberapa aplikasi spesifik.

D flip-flop adalah jenis flip-flop sinkron yang paling umum digunakan. Ia memiliki dua input utama: D (data) dan CLK (sinyal clock). Keluaran dari D flip-flop disebut Q dan Q' (Q complement).
Prinsip kerja D flip-flop adalah saat sinyal clock berada dalam keadaan rendah (LOW), D flip-flop akan mempertahankan nilai pada masukan D, dan perubahan pada masukan D tidak akan berpengaruh pada keluaran Q. Saat sinyal clock naik dari rendah ke tinggi (HIGH), D flip-flop akan mengambil nilai dari masukan D dan menyimpannya. Setelah pemicu naik (positive edge) dari sinyal clock, keluaran Q akan menjadi sama dengan nilai masukan D yang tersimpan, sehingga menyimpan data baru di dalam flip-flop. Jika sinyal clock terus berada dalam keadaan tinggi (HIGH), perubahan pada masukan D tidak akan mempengaruhi keluaran Q. Baru saat clock kembali dari tinggi ke rendah (negative edge), D flip-flop akan memperbarui nilai keluaran Q sesuai dengan masukan D yang terakhir kali disimpan. Dalam rangkaian digital, D flip-flop sangat berguna dalam berbagai aplikasi, seperti memori berbasis register, sinkronisasi sinyal, dan fungsi pemrosesan data lainnya yang memerlukan penyimpanan sementara data pada titik tertentu dalam siklus clock.

C. Komponen/Alat dan Bahan [Daftar Isi]
Untuk mendesain rangkaian ini, maka dibutuhkan perangkat lunak simulasi dan beberapa komponen penyusun, di antaranya:
Proteus Design Suite

Proteus Design Suite adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan dalam desain dan simulasi elektronik. Proteus Design Suite menyediakan simulasi realistis dari sistem elektronik yang kompleks sebelum implementasi fisik sehingga pengguna dapat menghemat waktu dan biaya dengan mengidentifikasi masalah dan kesalahan desain sejak awal. Versi Proteus Design Suite yang saya pakai adalah versi Proteus Design Suite 8.9 SP2

- Power Supply
Power supply adalah komponen yang digunakan untuk menyediakan sumber daya listrik yang stabil kepada sebuah sistem dengan mengubah sumber daya listrik dari sumber eksternal menjadi tegangan yang sesuai dengan kebutuhan.

Ground
Ground atau tanah adalah referensi titik nol dalam sebuah rangkaian listrik. Dalam sistem listrik, tanah merupakan koneksi yang dihubungkan ke titik nol sumber daya, baik secara fisik dengan menggunakan grounding rod atau melalui kabel tertentu. Ground digunakan untuk menjaga potensial yang aman, menyediakan jalur lintasan untuk arus yang tidak diinginkan, dan sebagai referensi bagi tegangan dalam rangkaian.

- Voltmeter
Voltmeter adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik antara dua titik dalam sebuah rangkaian. Voltmeter terhubung secara paralel dengan komponen atau bagian rangkaian yang ingin diukur tegangan listriknya. Voltmeter memiliki rentang pengukuran yang dapat disesuaikan dengan nilai tegangan yang diharapkan. Voltmeter biasanya memiliki skala atau display yang menunjukkan nilai tegangan dalam satuan volt (V). Beberapa voltmeter dapat memiliki skala pengukuran yang dapat diubah-ubah untuk mengukur tegangan dalam berbagai rentang. Voltmeter harus dihubungkan secara paralel dengan komponen atau bagian yang ingin diukur tegangan, dan memiliki impedansi yang sangat tinggi sehingga tidak mempengaruhi nilai tegangan dalam rangkaian. Untuk menggunakan voltmeter, terminal positif voltmeter dihubungkan ke titik positif dalam rangkaian, sedangkan terminal negatif voltmeter dihubungkan ke titik negatif atau ground dalam rangkaian. Voltmeter akan menunjukkan nilai tegangan listrik antara dua titik tersebut.

- Logic State
Logic state adalah alat untuk menentukan tingkat tegangan yang mewakili nilai logika dalam suatu sirkuit elektronika digital. Terdapat dua keadaan logika dasar yaitu ACTIVE HIGH (1=high, 0=low) dan ACTIVE LOW (0=high, 1=low).

- Logic Probe
Logic probe adalah alat berbentuk jarum dengan ujung yang dapat disentuhkan ke titik-titik dalam rangkaian untuk memeriksa keadaan logika dari sinyal dalam suatu sirkuit elektronika digital. Ketika logic probe menyentuh suatu titik, maka akan diberikan indikasi visual (dapat berupa LED beda warna atau suara) untuk menunjukan keadaan logika pada titik tersebut. Dikarenakan logic probe mengukur tegangan maka biasanya logic probe perlu menggunakan tegangan luar seperti baterai.

- Baterai
Baterai merupakan suatu perangkat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk kimia dan dapat menghasilkan tegangan listrik. Biasanya terdiri dari satu atau beberapa sel elektrokimia yang disusun dalam satu wadah atau kemasan.

- Switch
Switch atau saklar adalah sebuah komponen elektronik yang digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dalam suatu rangkaian. Biasanya terdiri dari kontak yang dapat ditekan atau diputar untuk mengubah keadaan hubungan listrik.

- Button
Button atau tombol adalah saklar momen yang digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dengan menekan tombolnya. Tombol akan kembali ke keadaan semula setelah dilepaskan.

- Buzzer
Buzzer adalah jenis transduser elektromekanik yang menghasilkan bunyi atau suara ketika diberikan tegangan listrik. Buzzer biasanya terdiri dari penggerak mekanis, seperti membran atau kerucut, dan sebuah sirkuit elektronik yang menghasilkan bunyi saat diberikan sinyal.

- Speaker
Speaker adalah perangkat transduser yang mengubah sinyal listrik menjadi suara atau bunyi. Speaker terdiri dari sebuah penggerak mekanis, seperti membran atau kerucut, dan sebuah sirkuit penggerak yang mengubah sinyal listrik menjadi gerakan mekanis pada penggerak tersebut.

- Gerbang NOT

Gerbang NOT (inverter) adalah gerbang logika dasar yang memiliki satu input dan satu output. Output dari gerbang NOT adalah kebalikan dari inputnya. Jika input adalah logika 1 (tinggi), maka outputnya adalah logika 0 (rendah), dan sebaliknya.

- Gerbang OR

Gerbang OR adalah gerbang logika dasar yang memiliki dua atau lebih input dan satu output. Output dari gerbang OR akan menjadi logika 1 (tinggi) jika salah satu atau lebih inputnya adalah logika 1, dan output akan menjadi logika 0 (rendah) hanya jika semua inputnya adalah logika 0.

- Gerbang AND

Gerbang AND adalah gerbang logika dasar yang memiliki dua atau lebih input dan satu output. Output dari gerbang AND akan menjadi logika 1 (tinggi) hanya jika semua inputnya adalah logika 1, dan output akan menjadi logika 0 (rendah) jika salah satu atau lebih inputnya adalah logika 0.

- Gerbang XOR

Gerbang XOR (exclusive OR) adalah gerbang logika dasar yang memiliki dua input dan satu output. Output dari gerbang XOR akan menjadi logika 1 (tinggi) jika jumlah input yang berlogika 1 ganjil, dan output akan menjadi logika 0 (rendah) jika jumlah input yang berlogika 1 genap.

- Motor DC
Motor DC (Direct Current) adalah sebuah perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Motor DC menggunakan arus searah (DC) sebagai sumber daya untuk menggerakkan rotor atau bagian berputar lainnya.

- Potensiometer
Potensiometer adalah sebuah resistor variabel yang dapat mengatur atau mengubah resistansi dalam suatu rangkaian. Potensiometer biasanya terdiri dari tiga terminal, yaitu terminal input, terminal output, dan terminal tap yang dapat dihubungkan ke titik tengah resistansi.

- LED
Light-Emitting Diode (LED) adalah sebuah dioda semikonduktor yang menghasilkan cahaya saat dialiri arus listrik. LED umumnya digunakan sebagai indikator visual atau sebagai sumber cahaya dalam aplikasi elektronik.

- Kapasitor Terpolarisasi (Polarized Capacitor)
Kapasitor terpolarisasi adalah jenis kapasitor elektrolitik yang memiliki polaritas, yaitu terminal positif dan terminal negatif. Kapasitor ini dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik dalam arah tertentu dan biasanya digunakan dalam rangkaian yang membutuhkan kapasitor dengan kapasitas yang relatif besar.

- D Flip Flop 4013

D Flip Flop 4013 adalah jenis rangkaian flip-flop digital yang memiliki dua input yaitu input D (data) dan input clock. Flip-flop ini dapat menyimpan satu bit data dan mentransfernya saat terjadi sinyal clock.

- Operational Amplifier 1458 dan LM258
Operational Amplifier (Op-Amp) 1458 dan LM258 adalah contoh dari rangkaian penguat operasional yang sering digunakan dalam aplikasi elektronik. Op-Amp adalah perangkat elektronik yang dapat memperkuat atau mengubah sinyal listrik dengan karakteristik tertentu.

- Resistor ERA-3YEB102V
Resistor ERA-3YEB102V adalah jenis resistor film logam yang memiliki nilai resistansi 1 kilo-ohm dan toleransi 1% dengan faktor bentuk 0603. Resistor digunakan untuk mengontrol arus listrik dalam rangkaian dan memiliki nilai resistansi yang tetap.

- Relay NTE-R22-5
Relay NTE-R22-5 adalah jenis relay elektromagnetik yang dapat mengendalikan arus listrik besar dengan menggunakan sinyal listrik kecil. Relay ini memiliki beberapa kontak saklar yang dapat membuka atau menutup sirkuit utama ketika relay diaktifkan.

- Transistor BC547
Transistor BC547 adalah transistor jenis NPN (Negative-Positive-Negative) yang sering digunakan dalam rangkaian elektronik. Transistor ini dapat digunakan sebagai saklar atau penguat dalam rangkaian elektronik.

- Dioda 10A01
Dioda 10A01 adalah jenis dioda semikonduktor yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dalam satu arah (dioda polaritas tunggal). Dioda ini memiliki kapabilitas menahan arus hingga 10 Ampere.

- Encoder IC 74LS147

Encoder IC 74LS147 adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah sinyal masukan biner menjadi keluaran kode Gray. Encoder ini memiliki delapan input dan tiga output, yang masing-masing merepresentasikan pola biner dan kode Gray.

- Decoder IC 7447

Decoder IC 7447 adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengubah kode BCD (Binary-Coded Decimal) menjadi output yang sesuai untuk menampilkan digit pada display tujuh segmen. Decoder ini memiliki empat input BCD dan tujuh output yang dapat mengendalikan tujuh segmen pada display tujuh segmen.

- Multiplexer dan Demultiplexer IC 4052

Multiplexer IC 4052 (MUX) adalah rangkaian yang memungkinkan penggabungan beberapa sinyal masukan menjadi satu sinyal keluaran. Sementara itu, Demultiplexer IC 4052 (DEMUX) berfungsi untuk memisahkan satu sinyal masukan menjadi beberapa sinyal keluaran yang sesuai dengan pemilihan yang diberikan.

- 4-Bit Full Adder 7483

Full Adder 7483 adalah rangkaian yang digunakan untuk menjumlahkan dua bilangan biner tunggal beserta bit carry (pindahan) sebelumnya. Rangkaian ini menghasilkan hasil penjumlahan serta bit carry pada outputnya.

- MOSFET IRF540

MOSFET (Metal-Oxide-Semiconductor Field-Effect Transistor) IRF540 adalah transistor yang menggunakan efek medan pada daerah semikonduktor untuk mengendalikan arus listrik. MOSFET ini adalah tipe N-channel dan biasanya digunakan dalam aplikasi daya tinggi.

- Seven Segment Common
Seven segment adalah suatu segment yang digunakan untuk menampilkan angka dan terbagi dalam dua jenis berdasarkan rangkaiannya, yakni anode dan cathode.
a. Seven Segment Common Anode adalah tipe display tujuh segmen di mana terminal anode (titik positif) dari masing-masing segmen terhubung secara bersamaan. Untuk menampilkan angka atau karakter tertentu, segmen-segmen yang sesuai harus diberi tegangan rendah (logika 0).
b. Seven Segment Common Cathode adalah tipe display tujuh segmen di mana terminal katode (titik negatif) dari masing-masing segmen terhubung secara bersamaan. Untuk menampilkan angka atau karakter tertentu, segmen-segmen yang sesuai harus diberi tegangan tinggi (logika 1).

- Sensor Infra Merah (Infra Red Obstacle Sensor)
Sensor Infra Merah adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur keberadaan atau jarak suatu objek dengan menggunakan sinar inframerah. Sensor ini sering digunakan dalam aplikasi deteksi hambatan atau pengukuran jarak non-kontak.

- Sensor Kelembaban (Humidity Sensor) HIH-503
Sensor Kelembaban HIH-503 adalah sensor yang digunakan untuk mengukur kelembaban relatif di udara. Sensor ini mengubah kelembaban menjadi sinyal listrik yang dapat diinterpretasikan sebagai persentase kelembaban.

- Sensor Sentuh (Touch Sensor)
Sensor Sentuh adalah perangkat yang mengubah input sentuhan fisik menjadi sinyal listrik yang dapat diterima oleh mikrokontroler atau rangkaian elektronik lainnya. Sensor ini dapat mendeteksi sentuhan atau tekanan pada permukaannya.

- Sensor Bunyi (Sound Sensor) SW-420
Sensor Bunyi SW-420 adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan atau intensitas suara di sekitarnya. Sensor ini menghasilkan sinyal keluaran saat intensitas suara melebihi ambang batas yang telah ditentukan.

- Sensor Getaran (Vibration Sensor)
Sensor Getaran adalah perangkat yang mendeteksi atau mengukur getaran atau perubahan posisi mekanis. Sensor ini mengubah getaran menjadi sinyal listrik yang dapat dianalisis atau digunakan dalam rangkaian elektronik.

- Sensor Hujan (Rain Sensor)
Sensor Hujan adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan atau intensitas hujan. Sensor ini mengubah kelembaban atau ketersediaan air menjadi sinyal listrik yang dapat diinterpretasikan sebagai keberadaan hujan.

- Sensor LDR (LDR Sensor)
Sensor Light-Dependent Resistor (LDR) adalah sensor yang mengubah intensitas cahaya menjadi resistansi listrik. Sensor ini memiliki resistansi yang berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mempengaruhinya.

- Sensor Lengkung (Flex Sensor)
Sensor Lengkung adalah perangkat yang mengukur atau mendeteksi perubahan posisi atau sudut melengkung pada permukaannya. Sensor ini mengubah perubahan fisik menjadi sinyal listrik yang dapat diinterpretasikan sebagai sudut lengkung.

- Sensor Magnet (Magnetic Reed Sensor)
Sensor Magnet (Magnetic Reed Sensor) adalah sensor yang mendeteksi keberadaan medan magnet. Sensor ini menggunakan sakelar magnetik yang terbuka atau tertutup ketika medan magnet yang cukup kuat diterapkan pada sensor.

D. Prinsip Kerja Rangkaian [Daftar Isi]
Langkah-Langkah Percobaan:
1. Buka software Proteus
2. Pilih ‘Run as Administrator’
3. Buka rangkaian
4. Periksa setiap library pada sensor dengan cara klik kanan pada mouse dan pilih ‘Edit Properties’. Jika library belum dimasukkan, pengguna dapat memasukkan secara manual dengan mencari file bertipe .HEX sesuai nama sensornya dan pilih OK.
5. Jalankan rangkaian dengan memilih tombol segitga atau ‘Play’ di sudut kiri bawah
Sistem otomatisasi pada penghitung buah di kassa memiliki 4 sensor, yaitu sensor PIR, sensor infra merah, sensor gas, dan sensor sentuh. Mekanismenya akan lebih jelas pada rangkaian flip-flopnya. Sistem ini memakai rangkaian flip-flop asinkron yang sinyal clock hanya dihubungkan pada satu sensor paling ujung. Penekanan tombol dianalogikan sebagai buah yang terdeteksi pada scanner.
Disini kami memakai empat D flip-flop (D4 sebagai LSB dan D1 sebagai MSB) yang masing-masing memiliki input D dan CLK membentuk counter asinkron. Perubahan clock ditentukan kapan buah melewati sensor yang direpresentasikan lewat tombol ini, sedangkan seluruh input D dari flip-flop dihubungkan ke sumber data yang akan ditampilkan pada seven segment.
Output dari masing-masing D flip-flop dihubungkan ke input decoder. Kode yang dihasilkan dari output D flip-flop akan menjadi input untuk decoder. Decoder mengartikan kode dari keluaran D flip-flop menjadi kode tujuh segmen yang tepat untuk menampilkan angka atau karakter yang diinginkan pada seven segment.
Ketika saya menekan tombol ini yang diibaratkan terjadi fall-time (1 ke 0) pada clock, maka input berupa logika 1 akan masuk dan disimpan datanya dalam D4. Karena bersifat asinkron, maka patokan clock hanya di D4 saja dan yang lain menghitung independen.
Ketika input sinyal atau sinyal trigger datang, flip-flop D4 dan D3 akan mulai menghitung secara independen. Saat sinyal trigger datang, flip-flop D4 akan mengambil nilai input (D) dari luar (misalnya, tombol) dan menyimpannya sebagai nilai Q4. Nilai Q4 dapat berupa 0 atau 1 tergantung pada input yang diberikan. Selanjutnya, ketika flip-flop D4 berubah dari 1 menjadi 0 (posedge), flip-flop D3 akan mengambil nilai dari Q4 (yang diperbarui oleh D4) dan menyimpannya sebagai nilai Q3. Nilai Q3 juga dapat berupa 0 atau 1 tergantung pada nilai Q4 yang diambil. Karena kedua flip-flop dapat berubah keadaan secara independen, urutan perubahan nilai dapat bervariasi sesuai dengan input dan waktu trigger yang diberikan.

E. Gambar Rangkaian dan Video Simulasi [Daftar Isi]


F. Unduh Data Blog [Daftar Isi]
Tautan untuk mengunduh dapat dilihat pada bawah ini dengan cara menekan tulisan berwarna biru:
Utama
Berkas HTML dapat diunduh di sini
Berkas rangkaian dapat diunduh di sini
Berkas video dapat diunduh di sini

Datasheet
Berkas datasheet dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Proteus Design Suite dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Power Supply dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Ground dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Voltmeter dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Logic State dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Logic Probe dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Battery dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Switch dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Button dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Buzzer dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Speaker dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Gerbang NOT dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Gerbang OR dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Gerbang AND dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Gerbang XOR dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Motor DC dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Potensiometer dapat diunduh di sini
Berkas datasheet LED dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Kapasitor Terpolarisasi (Polarized Capacitordapat diunduh di sini
Berkas datasheet D Flip Flop 4013 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Operational Amplifier 1458 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Operational Amplifier LM258 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Resistor ERA-3YEB102V dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Relay NTE-R22-5 dapat diunduh di sini 
Berkas datasheet Transistor BC547 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Dioda 10A01 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Encoder IC 74LS147 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Decoder IC 7447 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Multiplexer dan Demultiplexer IC 4052 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet 4-Bit Full Adder 7483 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet MOSFET IRF540 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Seven Segment Common Anode dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Seven Segment Common Cathode dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Sensor Infra Merah (Infra Red Obstacle Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Sensor Kelembaban (Humidity Sensor) HIH-503 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Sensor Sentuh (Touch Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Sensor Getaran (Vibration Sensor) SW-420 dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Sensor Bunyi (Sound Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Sensor Hujan (Rain Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Sensor LDR (LDR Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Sensor Lengkung (Flex Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas datasheet Sensor Magnet (Magnetic Reed Sensor) dapat diunduh di sini

Library
Berkas library Sensor Infra Merah (Infra Red Obstacle Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas library Sensor Sentuh (Capacitive Touch Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas library Sensor Bunyi (Sound Sensor) SW-420 dapat diunduh di sini
Berkas library Sensor Getaran (Vibration Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas library Sensor Hujan (Rain Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas library Sensor Lengkung (Flex Sensor) dapat diunduh di sini
Berkas library Sensor Magnet (Magnetic Reed Sensor) dapat diunduh di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL I - GENERAL INPUT DAN OUTPUT

Sub Chapter 7.5

MODUL III - Counter